Tribunpendowonews.site || Polrestabes Surabaya melaksanakan press release pada Rabu (9/4), sekira pukul 13.00 WIB, di Gedung Pesat Gatra Polrestabes Surabaya, terkait Pembunuhan atau Penganiayaan.Pres release tersebut dipimpin langsung oleh Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Aris Purwanto, S.H., S.I.K., M.H., didampingi Kasihumas Polrestabes Surabaya AKP Rina Shanty Dewi, Kanit Jatanras Polrestabes Surabaya Iptu Bobby W.W. Elsam, S.Tr.K., S.I.K., M.Si., dan Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RS. Bhayangkara Surabaya dr. Mustika Chasanatusy S., Sp.F.M.
Dalam press release tersebut Kasatreskrim AKBP Aris Purwanto, S.H., S.I.K., M.H., mengatakan,”Peristiwa dugaan Tindak Pidana Pembunuhan dan atau Penganiayaan yang mengakibatkan seseorang meninggal dunia, yang dilakukan oleh terduga pelaku A.U.O (22th), laki-laki beralamatkan Jl. Pahang Kec. Pabean Cantikan kota Surabaya, dan korban tidak lain adalah orang tuanya sendiri, yaitu H.M.S (64th), laki-laki beralamatkan sama dengan pelaku,” ujarnya.
Kasus tersebut terjadi pada Sabtu (5/4), sekira pukul 00.30 WIB, di Jl. Pattimura, tepatnya didepan lahan kosong dekat SCTV, Kec. Sukomanunggal kota Surabaya.
Teka-teki jenazah M Saluki, 65, yang ditemukan tewas di Jalan Darmo Permai II, Sukomanunggal Surabaya terungkap. Pria asal Sampang itu ternyata dihabisi anak kandungnya sendiri AUO, 22, alias Abner.
Kini pelaku telah diamankan di Mapolrestabes Surabaya untuk dilakukan pemeriksaan dan proses hukum. "Inisial pelaku AUO. Motif karena sakit hati atau kesal," ujar Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Aris Purwanto, Senin (7/4).
Keponakan korban Hartono, 33, mengatakan, sebelum ditemukan meninggal dunia, pamannya (Saluki) diajak keluar oleh anaknya Abner untuk mengambil mobil Fortuner yang diduga digadaikan.
Korban dibonceng menggunakan motor Honda Scoopy warna merah menuju ke kawasan Jalan Darmo Permai, Sabtu (5/4) sekitar pukul 01.00. Korban sempat diajak ke minimarket oleh anaknya. Diduga saat itu terjadi cekcok karena mobil yang dicari dan ditunggu korban tidak kunjung datang.
"Setelah keluar Indomaret di jalan mungkin cekcok. Disikut jatuh (dari motor) mungkin kepala masih pusing terus ditambah lagi (dipukul) nggak tahu pakai kayu atau batu," ungkapnya ditemui di Jalan Pahang Surabaya.
Seusai kejadian Abner sempat pulang ke rumah di kawasan Pasar Loak Genting Asemrowo. Saat itu Abner bilang kepada keluarga bila ayahnya kecelakaan dan meninggal dunia.
Kembali ke rumah pukul 06.00 nangis-nangis tapi air mata Kembali ke rumah pukul 06.00 nangis-nangis tapi air mata nggak keluar. Alasanya kecelakaan abahnya mati. Dari cerita itu pihak keluarga nggak percaya kalau dirampok dan kecelakaan nggak percaya lalu jenazah dibawa ke rumah sakit untuk otopsi," bebernya.
Dari hasil otopsi korban mengalami luka memar di kepala belakang dan pendarahan. Saat itu Abner sempat ikut mendampingi otopsi di Rumah Sakit Bhayangkara. "Dia lalu dibawa polisi. Jadi, bukan dibunuh orang, anaknya yang membunuh sendiri," terangnya.
Pria bertopi ini melanjutkan, untuk merekayasa seolah-olah terjadi perampokan dan kecelakaan, motor Honda Scoopy dan tas abahnya sempat dititipkan di kawasan pasar moderen karang pilang.
(Riza)
dibaca

Posting Komentar