Lestarikan Budaya Lokal,Desa Suruh Gelar Wayang Kulit Gagrak Porongan


Tribunpendowonews.site || Sidoarjo - Eksistensi wayang kulit gagrak porongan yang merupakan produk wayang  kesenian asli Sidoarjo perlu dilestarikan, dan dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Sidoarjo dan pemerintah Desa Suruh , Kecamatan Sukodono berupaya menjaga eksistensi wayang kulit gagrak porongan tetap ada, dengan menggelarnya di area Pujasera Bumdes setempat pada Sabtu malam (6/09/2025),sebelum pagelaran wayang kulit digelar terlebih dahulu diawali dengan penampilan tarian tradisional remo


Adapun bertindak sebagai dalang dalam gelaran wayang kulit semalam suntuk ini yaitu, Ki Suwaji dari Jumputrejo Sidoarjo dengan lakon Adege Negoro Gumbino,yang mengisahkan Raja Yaksendo Murdo Yakso dari Guwo Miring yang ambisius untuk menikahi Bethari Rumbini hingga memicu peperangan besar 


Hadir dalam kegiatan ini antara lain Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Sidoarjo Tirto Adi, Kepala Desa Suruh Suwono, Babinsa Sukodono, Bhabinkamtibmas Polsek Sukodono, dan ratusan masyarakat Desa Suruh dan sekitarnya, maupun masyarakat dari luar Kecamatan Sukodono 


Tirto Adi didaulat mewakili Bupati Sidoarjo untuk membuka acara ini,dalam sambutannya mengatakan, bahwa wayang kulit gagrak porongan merupakan asli Sidoarjo yang harus terus dilestarikan dan dikenalkan kepada masyarakat.

"Untuk pagelaran wayang kulit gagrak porongan ini, yang tampil adalah dalang dalang asli Sidoarjo, diketahui sendiri di Sidoarjo banyak sekali dalang dalang berkualitas. Generasi muda harus mengenal dan mencintai warisan leluhur," ujarnya 


Tampak sekitar ratusan warga desa dan tokoh masyarakat Desa Suruh ikut menyaksikan pagelaran wayang kulit ini, semuanya yang datang tampak guyub dan rukun.


Menurut Kepala Desa Suruh, Suwono dalam sambutannya mengatakan, jika ia berharap dengan adanya kegiatan pagelaran wayang kulit ini bisa memupuk rasa gotong royong antar warga,warga hidup makmur sentosa, lingkungan desa aman tenteram. Sekaligus ajang untuk melestarikan tradisi wayang asli Sidoarjo gagrak porongan.

Ia juga mengingatkan untuk terus melestarikan tradisi leluhur seperti ini,agar tidak dimakan modernisasi zaman. Tak lupa ia juga berterimakasih atas dukungan warganya, maupun pihak panitia desa


Dari pantauan sejak habis isya di sepanjang jalan desa menuju lokasi pagelaran wayang,juga dipenuhi oleh para pedagang aneka makanan, maupun UMKM sehingga pagelaran wayang kulit ini secara tidak langsung bisa memberikan manfaat bagi para pedagang kecil yang berjualan di sekitar lokasi wayang kulit untuk mencari nafkah 


Tirto Adi melanjutkan,bahwa ia berterimakasih nya kepada warga maupun pemerintah Desa Suruh yang telah berkenan menyelenggarakan pagelaran wayang kulit gagrak porongan ini,sebab dengan penyelenggaraan pagelaran wayang kulit ini bisa mempertahankan eksistensinya,tak lupa gelaran ini juga bisa menjadi hiburan para warga desa di akhir pekan,bisa membuat para warga desa guyub rukun dan saling kenal 


Sementara itu Camat Sukodono,Solichin dalam sambutannya menyampaikan jika wayang kulit merupakan budaya lokal Nusantara yang harus dijaga eksistensinya agar tidak tergerus oleh budaya lain.







Reporter Budi


dibaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama